Ricky Siahaan Gitaris Band Seringai Meninggal Dunia di Jepang saat Tur Asia

Dunia musik Indonesia kembali kehilangan sosok penting. Ricky Siahaan, gitaris band metal Seringai, meninggal dunia di usia 48 tahun saat menjalani rangkaian Wolves of Asia Tour di Jepang, Sabtu (19/4/2025). (Ist)
Dunia musik Indonesia kembali kehilangan sosok penting. Ricky Siahaan, gitaris band metal Seringai, meninggal dunia di usia 48 tahun saat menjalani rangkaian Wolves of Asia Tour di Jepang, Sabtu (19/4/2025). (Ist)

NASIONAL – Dunia musik Indonesia kembali kehilangan sosok penting. Ricky Siahaan, gitaris band metal Seringai, meninggal dunia di usia 48 tahun saat menjalani rangkaian Wolves of Asia Tour di Jepang, Sabtu (19/4/2025).

Kabar duka ini mengejutkan banyak pihak, terutama para musisi dan pelaku industri hiburan Tanah Air. Ricky tidak hanya dikenal sebagai gitaris, tetapi juga sebagai manajer aktor Iko Uwais serta jurnalis musik yang disegani.

Salah satu yang mengungkapkan rasa duka mendalam adalah komika dan mantan rekan kerja Ricky di majalah Rolling Stone Indonesia, Soleh Solihun.

“Selamat jalan @RickySiahaan semoga kamu diterima di sisi Tuhan,” tulis Soleh melalui akun X pribadinya pada Sabtu malam.

Ricky dikabarkan menghembuskan napas terakhirnya setelah menyelesaikan konser keempat di Jepang dalam rangkaian tur bersama Seringai. Meski demikian, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak band Seringai terkait kepergian sang gitaris.

Perjalanan Karier Ricky Siahaan di Dunia Musik

Ricky Siahaan dikenal sebagai sosok multitalenta dalam industri musik Indonesia. Sebelum mendirikan Seringai pada awal 2000-an, Ricky adalah pendiri dan gitaris band hardcore Stepforward, yang aktif meramaikan skena musik hardcore Jakarta di akhir 1990-an.

Tidak hanya tampil di atas panggung, Ricky juga berkontribusi di balik layar. Pada tahun 2002, ia bergabung dengan stasiun radio MTV on Sky (kemudian berganti nama menjadi Trax FM) sebagai produser. Perannya sebagai produser memperlihatkan dedikasinya dalam mendukung musisi independen di Indonesia.

Pada tahun 2005, ia menjadi editor di majalah musik ternama, Rolling Stone Indonesia. Di sana, Ricky dikenal sebagai suara penting dalam industri musik yang kerap menulis ulasan mendalam dan berbobot.

Kepergian Ricky Siahaan menjadi kehilangan besar bagi komunitas musik Tanah Air. Sosoknya akan selalu dikenang sebagai musisi berdedikasi, produser kreatif, dan jurnalis musik yang berintegritas.