NASIONAL – Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan dirinya sulit tidur menjelang sidang yang digelar pada Jumat (25/4/2025). Hasto merasa gelisah karena memikirkan kondisi Agustiani Tio Fridelina, mantan komisioner KPU yang menjadi saksi dalam kasus Harun Masiku dan sedang mengidap penyakit kanker.
“Meskipun persidangan hari ini berjalan lancar, tetapi tadi malam saya sulit tidur karena memikirkan persidangan sebelumnya. Kami berjuang agar KPK membuka ruang kemanusiaan bagi Saudari Tio yang harus melanjutkan pengobatan kanker di Guangzhou,” ujar Hasto usai sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat.
Frasa kunci “Hasto Kristiyanto sulit tidur” menjadi sorotan utama dalam pernyataannya, yang menunjukkan kekhawatiran mendalam terhadap rekan sesama terdakwa.
Menurut Hasto, Agustiani Tio nyaris pingsan saat menjadi saksi dalam persidangan sehari sebelumnya.
“Kita lihat Saudari Tio sampai nyaris pingsan, terhuyung-huyung karena hak-haknya untuk keselamatan tidak diberikan oleh KPK. Padahal beliau sudah bersikap kooperatif,” ungkapnya.
Hasto menilai perlakuan terhadap Tio, termasuk pencegahan ke luar negeri untuk berobat, sangat tidak manusiawi.
“Dia tidak bisa melanjutkan pengobatan hanya karena tidak menyebutkan peristiwa yang terjadi di musala terkait saya. Itu perlakuan yang sangat tidak adil,” lanjutnya.
Hasto mengajak semua pihak, termasuk KPK, untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sebagaimana yang diajarkan dalam Pancasila.
“Saya siap menerima apapun keputusan hukum, tetapi jangan abaikan hak orang yang sedang sakit kanker. Hak berobat adalah hak dasar manusia,” tegasnya.