NASIONAL – Seorang mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM), Sheila Amalia Christanti, ditemukan tewas di sebuah parit di kawasan Plaosan, Magetan, Jawa Timur. Sheila, mahasiswi Fakultas Pertanian UGM, sebelumnya dilaporkan hilang selama hampir tiga minggu saat perjalanan mudik ke Madiun.
Penemuan jasad Sheila terjadi pada Sabtu, 12 April 2025, di sekitar tikungan Tamansari, Lawu Green Forest (LGF), jalur atas Plaosan. Kapolsek Plaosan, AKP Joko Yuhono, menjelaskan bahwa seorang warga menemukan sepeda motor dalam posisi terbalik di parit di tepi jalan. “Ada sebuah sepeda motor dengan posisi terbalik di sebuah parit pinggir Jalan Raya Taman Sari Jalur Atas LGF, dan setelah dicek mendetail ada seorang di bawah sepeda motor tersebut dengan kondisi kemungkinan sudah meninggal,” kata Joko dalam keterangan pers, Senin, 14 April 2025.
Kronologi Penemuan Sheila, Mahasiswi UGM yang Hilang
Berdasarkan informasi yang dihimpun, penemuan jenazah Sheila berawal dari laporan warga yang melihat kecelakaan di jalur atas Lawu Green Forest. Setelah dicek lebih lanjut, warga menemukan jasad perempuan di bawah motor yang terbalik di parit.
Sheila ditemukan mengenakan celana panjang berwarna biru gelap. Dugaan sementara, korban mengalami kecelakaan tunggal setelah menabrak rambu jalan, lalu terperosok ke parit kecil. Jalur tersebut memang dikenal rawan karena memiliki tanjakan dan turunan curam serta tikungan tajam.
Dekan Fakultas Pertanian UGM, Jaka Widada, mengonfirmasi bahwa jenazah tersebut adalah Sheila. Ia menyampaikan bahwa Sheila dilaporkan hilang sejak 25 Maret 2025, ketika hendak mudik dari Yogyakarta ke Madiun dengan sepeda motor. “Kemarin sore tim intel Magetan memberitahukan ke kami adanya penemuan (jenazah) Mbak Sheila,” ujar Jaka saat dikonfirmasi, Senin, 14 April 2025.
Pihak keluarga dan fakultas sebelumnya telah melaporkan kehilangan dan menyebarkan informasi melalui media sosial, namun tidak membuahkan hasil. CCTV terakhir menangkap Sheila meninggalkan gang kos di Seturan, Yogyakarta, pukul 11.03 WIB pada 25 Maret 2025. Ia terlihat melintas di Tawangmangu sekitar pukul 15.00 WIB di hari yang sama.
Setelah penemuan jasadnya pada 12 April, jenazah Sheila langsung diserahkan ke keluarga dan dimakamkan pada Minggu, 13 April 2025.
Kapolsek Joko Yuhono menyebut bahwa keluarga korban menolak autopsi karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. “Keluarga korban sudah menerima kejadian sebagai takdir dan tidak menuntut secara hukum serta memohon agar tidak dilakukan pemeriksaan dalam,” jelasnya.